Selasa, 08 Mei 2012

Bank Malaysia Masih Tertarik Saham di Indonesia Besar Kecil Normal


Penulis-Bulukumba (Pb)

Bank Islam Malaysia Bhd masih tertarik untuk membeli saham dari institusi finansial Islam di Indonesia. Tapi, mereka menunggu klarifikasi regulasi kepemilikan saham untuk bank komersil di Indonesia.

Managing Diretor dan Chief Executive Officer Grup BIMB Holdings Bhd Johan Abdullah mengatakan sekarang tidak ada keputusan yang dibuat untuk akuisisi saham di institusi finansial di Indonesia. "Pada saat ini kami masih menajajaki dan mengumpulkan data," kata dia seperti dikutip Malaysia Star, Rabu, 9 Mei 2012.

Dia juga mengatakan tidak ada keputusan yang telah dibuat pada daftar umum potensi Bank Islam Malaysia. "Belum ada pada proses yang sedang berlangsung. Kami masih menjajaki. Kami ingin tahu apakah struktur ini benar atau tidak?" kata dia.

BIMB Holdings menguasai 51 persen saham di Bank Islam Malaysia. Sementara Dubai Financial Group LLC mempunyai 30,5 persen saham dan sisanya sebesar 18,5 persen saham dimiliki oleh Lembaga Tabung Haji (Pilgrim Fund Board).

Bank Islam Malaysia adalah penyumbang pendapatan utama bagi BIMB Holdings. Tahun lalu, Bank Islam Malaysia berkontribusi sebesar 469,6 juta ringgit Malaysia (US$ 152 juta) atau 82,7 persen dari keuntungan BIMB Holdings sebelum zakat dan pajak sebesar 567,6 juta ringgit Malaysia (US$ 184,8 juta). Syarikat takaful Malaysia Bhd yang 65,22 persen sahamnya dimiliki BIMB Holdings hanya menyumbang 101,4 juta ringgit Malaysia (US$ 33 juta) atau sekitar 17 persen.

Sebelumnya, Bank Islam Malaysia diberitakan sedang melihat kesempatan untuk membeli saham PT Bank Muamalat dari Indonesia. Namun, terakhir laporan terakhir menyebut Bank Indonesia (BI) mungkin akan mengeluarkan kebijakan baru tentang pemegang saham tunggal pada bank komersial.

Kabar yang beredar, ada kemungkinan, BI akan membatasi kepemilikan saham investor di sebuah bank di bawah 50 persen. "Saya pikir kami perlu terus-menerus terlibat dengan mereka (pihak berwenang di Indonesia) karena kami tidak ingin terperangkap dalam situasi di mana kami masukkan uang dan kemudian tidak tahu apa sisi negatifnya," kata Johan.

Sebuah laporan dari penelitian Maybank Investment Bank (IB) menyebutkan pertumbuhan BIMB Holdings selama beberapa tahun ke depan akan didorong oleh aktivitas domestik. "Indonesia adalah kue untuk jangka panjang."

Malaysia Star | Eka Utami Aprilia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar